Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Friday, June 26, 2009

Kenang-kenangan dari Jakarta


Sungguh sebuah pengalaman yang berharga. Pertemuan rektor dan pembina seminari menengah se-Indonesia telah berakhir. Hari terakhir (26 Juni ’09) para Rektor dan Pembina Seminari diundang oleh Mgr. Lepoldo Girreli, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia untuk merayakan Ekaristi bersama di kapel Kedutaan Vatikan. Misa yang diadakan dalam Bahasa Inggris dimulai sekitar pukul 7.30. Pada akhir Misa, Nuntius berkenan memberikan berkat Apostolik kepada semua yang hadir di kapel. Setelah itu, rektor dan para pembina seminari diundang untuk sarapan bersama di Kedutaan Vatikan. Kemudian dilanjutkan dengan dialog bersama Nuntius mengenai keberadaan Seminari Menengah di seluruh Indonesia.

Acara dialog berakhir pada pukul 10.10 dan dilanjutkan dengan foto bersama dengan Mgr. Leopoldo Girreli di teras Kedutaan. Pada kesempatan ini pula, Nuntius bersalaman dengan semua undangan dan membagikan foto Paus Benediktus XVI kepada semua. Para rektor dan pembina seminari pun melanjutkan acara dengan rekreasi bersama ke Ancol.
Demikian sebuah kenangan yang berharga selama mengikuti Lokakarya di Jakarta ini. Semoga dengan semua pengalaman yang telah didapat, semakin memperteguh dan menyemangati semua dalam mendidik dan membina para calon imam di seluruh Indonesia.
Tuhan memberkati



Readmore

Wednesday, June 24, 2009

Informasi Teknologi dan Nilai Pembelajaran Hidup


Harus diakui bahwa manusia sekarang telah memasuki era globalisasi dan digitalisasi yang tidak dapat dicegah perkembangannya. apakah ini baik ? Tentu. tapi apakah ini akan selalu baik bagi umat manusia ? Nah..itu belum tentu.
Mari kita berbicara tentang informasi teknologi. bila kita membicarakan soal informasi teknologi, berarti kita tidak bisa lepas dari Internet. Internet memegang peranan penting dalam proses perkembangan informasi yang 'digital'. Siapa saja dapat masuk ke dunia yang 'maya', yang secara tidak langsung diciptakan oleh internet.

Dengan internet, dunia menjadi semakin sempit. sekarang dengan internet,dengan siapa saja kita dapat berinteraksi. nah...interaksi seperti apa yang bisa kita lakukan lewat internet ? Banyak. bahkan interaksi yang tidak baik pun dapat kita lakukan.
Inilah yang menjadi sebuah keprihatinan. Internet yang menjadi salah satu sumber informasi teknologi (bahkan yang dominan) sering disalahgunakan penggunaannya.
Keprihatinan yang utama adalah mengarah kepada generasi muda kita, remaja Indonesia. Karena ternyata penyalahgunaan media ini lebih banyak dilakukan oleh para remaja.
Internet yang seharusnya menjadi sarana pembantu dalam mendapatkan informasi, disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan yang tidak baik.
Sekali lagi, internet punya dampak yang baik dan buruk bagi kehidupan masyarakat. Baiknya ; segala informasi dapat kita dapatkan cukup dengan satu kali ’klik’, mudah, cepat. Kita dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dengan berbagai cara yang lebih cepat dan akurat. Buruknya ; kejahatan juga terjadi karena internet. Bahkan pornografi merupakan industri terbesar dalam ‘dunia maya’.
Kita tidak dapat menyalahkan jaman yang memang sudah berkembang ini. Inilah realitanya. Remaja kita sekarang hidup dalam jaman yang sudah menggunakan teknologi dalam segala kepentingannya. Kita tidak bisa begitu saja membandingkan dengan kehidupan remaja pada jaman dulu, yang segalanya dapat dikatakan terbatas.
Kita berhadapan dengan remaja yang tersentuh oleh modernisasi dan teknologi. Inilah realitanya, dan dengan segala resiko-resiko yang harus dihadapi. Rasa ingin tahu yang besar menjadi dasar bagi para remaja dalam melakukan kejahatan-kejahatan maya. Pornografi, plagiatisme, dan lain-lain.
Inilah yang menjadi pokok pembahasan selama di Jakarta. Tetap menjadi PR bagi kita semua untuk tetap menanamkan nilai-nilai yang baik bagi para remaja, sehingga apa yang menjadi keprihatinan bersama ini akhirnya dapat mengubah realita menjadi semakin lebih baik.


Jakarta, Lokakarya Rektor dan Pembina Seminari Menengah Se-Indonesia
IT DAN NILAI PEMBELAJARAN HIDUP
Kr3th3k


Readmore

Saturday, June 20, 2009

UUB SELESAI

Hari ini UUB di sekolah selesai. Para seminaris sudah mulai bisa bernafas lega. Kegiatan mulai longgar. Di sekolah hanya diadakan class meeting mulai Senin besok.
Tapi seminari ga libur donk..masih banyak yang harus dikerjakan sebelum liburan
kenaikan kelas. Inventarisasi segala jenis peralatan milik seminari, termasuk barang pribadi seminaris, bersih2 lingkungan....
ngomong-ngomong sekarang juga sudah musim ikan. Seminaris ada juga yang iseng mancing atau mencari ikan di pinggiran sungai kapuas. Lumayan...untuk tambahan gizi.. :)
OK. Yang penting selama mengisi kegiatan yang agak longgar ini, jangan digunakan untuk hal2 yang ga baik ya.


Readmore

KELULUSAN SEKOLAH

Dag..dig..dug..lulus apa ga ya?
ternyata dari SMA Panca Setya telah didapat informasi kalo ada sekitar 50 siswa yang tidak lulus. wahh...seminarisnya? Ada yang ga lulus ga ya?

Raut wajah yang muram menghiasi muka 3 orang seminaris yang juga dinyatakan tidak lulus ujian nasional... Kecewa memang. tapi masih ada kesempatan untuk meneruskan kegagalan ini. Mau tidak mau memang harus ikut Paket C. apa boleh buat.
Tapi apa memang akan tetap begini sistem pendidikan di negara kita? Proses pembelajaran selama 3 tahun hanya ditentukan oleh ujian yang hanya berlangsung 3 hari. terus selama dalam proses, apa tidak dipertimbangkan? Siswa yang terkenal otaknya encer di sekolah aja, bisa jadi saat ujian malah tidak bisa mengerjakan soal dengan baik. entah karena ada masalah, atau sakit, dll. Kenapa sistem pendidikan dan output siswa hanya ditentukan dengan ujian yang...ffyyuhhh...belum tentu jelas.
Tapi yang pasti, bagi siswa yang tidak lulus, masih ada kesempatan untuk terus maju. jangan menyerah.


Readmore

Saturday, June 13, 2009

Perpisahan SMA

Tanggal 10 kemarin, diadakan pesta perpisahan SMA Panca Setya di Balai Kenyalang. rame juga sih. tapi acaranya monoton. band aja. apa ga ada yang lain...? Seminaris juga banyak yang ikut berperan menyumbangkan acara. seperti band, tari, puisi. banyak juga yang terlibat dalam panitia.
acara tetap berjalan lancar. terus pengumuman kelulusan kapan ? Ternyata masih belum pasti juga. katanya dalam minggu depan. tapi tanggalnya juga belum bisa dipastikan tuh...lama banget ya. yah...kita tunggu aja.


Readmore

Ulangan Lagi

Yup...mulai senin besok tanggal 15, anak-anak seminari ulangan lagi. tapi ini di sekolah. UUB. nah...mulai pusing lagi kan ? :)
tetap semangat. habis ini kan libur. bisa pada pulang ke kampung halaman masing-masing. jadi, berikan yang terbaik. OK.


Readmore

Sunday, June 7, 2009

AHH….ITU UNTUK APA


Ahh….
Erangku…
Uhh…
Rintihmu…
Ohh…
Kenapa kita hanya bisa mengerang dan merintih…
Sedangkan fenomena menuntut untuk bergerak…
Merangsek akar-akar kekerasan dalam hati tiap insan…
Mengupas realita dalam realita…
Hentikan !
Hentikan fatamorgana yang ada dalam jarak pandangmu…
Kau tidak akan mendapatkan apa-apa darinya…
Hanya kehampaan…

Kekosongan…
Keputusasaan…
Keraguan…
Dan letih…
Hentikan !
Hentikan perkataan-perkataan yang membuatku muak…
Ahh…
Uhh…
Ohh…
Ehh…
Dan ahh, uhh, ohh, ehh yang lain…
Bangunlah dari kesadaranmu yang tidak engkau sadari…
Lupakah engkau pada kesadaranmu ?
Bangkit dan bergeraklah !
Kesucian dunia bukan kau dapat dari rintihan…
Tapi dari kesakitan dan penderitaan yang kau dapat dari kesadaran…
Kesadaran akan kasihNya


Menyurai, 24 Sept’06
kr3th3k



Readmore

MEMBANGUN PERSAUDARAAN SEJATI DALAM KOMUNITAS SEMINARI ST. YOHANES MARIA VIANNEY

Pada abad ini orang semakin dikuasai oleh dunia iptek, yang muncul adanya, hidonisme, materialisme, dsb. Hubungan antar manusia saling melukai, menyakiti dan menghabisi, yang tanpa rasa berdoa lagi. Nilai-nilai kehidupan menjadi kabur, manusia tidak punya “hati” lagi terhadap sesamanya. Agar eksis manusia meniadakan manusia yang lain. “homo homini lupus” manusia menjadi serigala manusia yang lain. Kondisi demikian menggambarkan bahwa setiap anggota masyarakat belum tumbuh atau sudah mati (sikap) kesadaran sebagai “saudara” satu dengan yang lain. Bila tidak segera dipulihkan kondisi cacat marat tersebut, maka negara Indonesia tercinta akan tinggal kenangan.
Sebuah komunitas/keluarga akan menjadi runtuh bila tanpa dilandasi persatuan dan persaudaraan sejati antar anggota keluarga, sebuah komunitas akan menjadi berantakan kalau antar anggota saling acuh, berkelahi, curiga.
Sebuah gereja baru akan berkembang bila seluruh fungsionaris paroki, dewan, dan umat serta gembala saling bekerja sama. Maka dalam setiap bentuk komunitas tersebut lebih maju dan berkembang.
- Arti persaudaraan sejati
Dasar Biblis: Yoh 15:14-15
“kamu adalah sahabatku………….Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengarkan dari BapaKu”.
Sabda Yesus kepada para murid tersebut, menggambarkan pengharapan terhadap pribadi para murid. Mereka bukan dianggap “hamba” yang punya konotasi “kelas bawah”, yang punya peran tambahan saja, tetapi dipandang sebagai sahabat. Sahabat adalah pribadi yang berpengaruh terhadap hidupku dianggap sebagai “orang penting” tanpa engkau aku tak bisa berbuat apa-apa.

Menganggap seseorang adalah sahabat, bearti memberi harga, nilai yang tinggi atas memanusiakan manusia.
Selanjutnya Yesus terbuka pada para murid apa yang Yesus ketahui para murid juga mengetahui pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku. Yesus mengkhususkan para murid, mendidik, memberikan teladan secara khusus apa yang diketahui dan dihayati Yesus tentang Bapa, disharingkan kepada mereka, perasaan marah, tidak sependapat, ditunjukan oleh Yesus. Perilaku Yesus yang tegas, lembut, penuh kasih, juga tidak ditutupi olehNya. Ranah intelektual, afeksi, motorik, dari pribadi Yesus yang diekspresikan secara terang-terangan dan dengan tulus ikhlas, sehingga para murid “melihat dan percaya kepada Yesus”. Makna persaudaraan sejati tersebut menjadi model di seminari. Model inilah yang dijiwai oleh persaudaraan yang sejati terwujud dalam sikap, saling mengenal, saling melayani, saling berbagi rasa, saling memberi ruang untuk bertumbuh dan berkembang.
- Nilai-nilai persaudaraan sejati
a. hidup adalah pelayanan
seseorang akan sampai pada keselamatan dan kebahagiaan kalau seseorang mau melayani satu sama lain, bukan hanya sekedar melayani tetapi memberikan pelayanan yang lebih baik dan benar berdasarkan cinta kasih yang tidak berkesudahan.
b. pintu yang sempit
hidup itu adalah perjuangan bahwa melalui pintu yang sempit dalam arti tidak menanggung “beban” lebih-lebih beban dosa-dosaku, ketidakdisiplinanku, kemalasanku, nafsu-nafsuku yang tidak teratur, ketidaksetiaanku, ketidaktekunnanku, dst……..
c. untuk semua itu perlu rasa tobatku yang mendalam yang kuwujudkan dalam kesaksian hidupku sebagai orang beriman. Bicara soal iman, berembuk bersama, ya soal iman.
d. Menjalani hidup panggilan adalah suatu proses yang membutuhkan waktu dan perlu bekerjasama dengan rahmat Allah yang kutemukan dalam peristiwa-peristiwa hidupku setiap hari maka yang terjadi adalah rencana Allah dalam hidupku bukan rencanaku.

Sr. Marie Elise, OSU



Readmore

Koor

Minggu ini, Seminari dapat tugas koor lagi di paroki Sei. Durian. Biasa. Tugas rutin tiap bulan pada Minggu pertama. Biarpun habis ulangan seminari, harus tetap semangat buat latihan dan melayani koor. ya kan :)
Minggu depan sudah mulai Ulangan Umum Bersama di sekolah. jadi kayak ga sempat nafas deh.
Tapi kami kan seminaris. tetap lebih tangguh dari remaja biasa. Bravo...!!!


Readmore

Wednesday, June 3, 2009

Ulangan Seminari

Belajar. Ayo belajar. Tanggal 1 – 6 Juni 2009 ulangan seminari dilaksanakan. Para seminaris mulai sibuk dengan buku-buku pelajarannya. Keluhan-keluhan mulai terdengar. Tabrakan dengan sekolah lah, ada kegiatan ini lah, itu lah… ehhhh…tidak ada alasan. Ulangan seminari tetap dilaksanakan. Makanya, belajar jangan cuma pada waktu ulangan. Tiap hari belajar dong…
Sukses ya.. Readmore

Kami Lanjut....

Pengumuman jawaban lamaran dan hasil tes masuk seminari tinggi dilaksanakan pada hari Sabtu, malam Minggu, tanggal 30 Juni 2009. Deg-degan…diterima atau tidak ya ? Demikian pertanyaan yang muncul di benak siswa seminaris kelas 3.
Akhirnya…
calon CM (Santo dan Habel) dua-duanya diterima. Calon Projo Sintang (Amos, Marwan, Simon) diterima. Calon OMI (Fery) diterima. Yang tidak diterima ada dua orang, yaitu, Hermanus (calon projo Sintang) dan Jelai (calon OP).
Wah…ternyata begitu hasilnya ya. Kenapa Hermanus yang bersemangat malah ga diterima ya ? Teman-teman yang lain protes nih ceritanya. “Katanya Keuskupan Sintang masih butuh banyak imam. Kenapa orang yang benar-benar mau jadi imam malah ditolak ?” Ternyata panggilan itu bukan semata-mata Rahmat Allah, tapi juga ada campur tangan manusia. Begitu tanggapan Rm. Sales Pr, ekonom Seminari.
Tenang...masih ada pilihan lain. Rm. Dodik CM, Rektor Seminari, menyarankan supaya Hermanus melamar kembali ke projo Banjarmasin. Masih ada waktu untuk melanjutkan. Mudah-mudahan diterima ya. Tetap semangat.



Readmore

Bibit Ikan, Lele, dan Kelapa Muda


25 Juni 09
Capeekkk…!!! Baru aja semalam pulang ekspo dari Sejiram Semitau. Hari ini kam harus pergi lagi ke Nobal untuk mengambil bibit ikan di Stasi Solam Raya. Jalannya ‘aduhai…’. Jalan ke Nobal aja hancurnya minta ampun. Kami butuh waktu hampir 2 jam untuk sampai ke Nobal. Sampai di Nobal, kami bersama Rm. Gusti Pr, langsung pergi ke stasinya. Hancur juga jalannya.

Sesampai di Solam Raya, kami disambut dengan makan siang. Kebetulan, perut sudah mulai terasa lapar. Setelah makan, kami masih jalan-jalan ke sawah yang ada di sana, sambil mengambil buah kelapa muda.
Istirahat dulu yuk…Kami tertidur di teras rumah. Lelah sekali rasanya.
Jam 3 kami berangkat pulang ke Nobal. Jam 4 kami sampai di Nobal, langsung jalan lagi ke Sintang. Jam 6 baru sampai Sintang. Capek. Tapi lumayan. Kami dapat bibit ikan mas gratis, plus lele segar dan kelapa muda. Terima kasih pak. Kami akan selalu mendoakan bapak dan keluarga.



Readmore

Kerupuk Basah Semitau

Hai…lama tidak menulis lagi. Saya ingin mencoba menceritakan pengalaman ekspo panggilan oleh seminaris kelas 3 kemarin waktu mereka di Semitau.
Setelah mengantarkan teman-teman yang ekspo di Sejiram, kami langsung ke Semitau. Sesampainya di Semitau, di pastoran, kami disambut dengan hangat oleh Pst. Barces CP sebagai pastor paroki. Kami cukup lama ngobrol dengan beliau. Setelah sepakat, kami semua tidur di pastoran. Kami mengambil waktu istirahat karena sore harinya masih ada novena di gereja. Kami berempat mengikuti novena bersama umat di Semitau.
Malam harinya tidak ada kegiatan ekspo dengan remaja Semitau, karena ternyata anak-anak sekolah banyak yang pulang kampung. Musim gawai Dayak ternyata di daerah Kapuas Hulu.
Kami menghabiskan malam itu dengan ngobrol bersama Pst. Barces CP.
Besoknya, hari Minggu, kami bersama-sama umat mengikuti Misa. Dalam perayaan, teman kami, Amos, mendapat tugas bacaan pertama. Pada waktu komuni, kami bersama-sama menyanyikan lagu ‘Persembahan Hidup’.
Pada akhir Misa, kami diberi kesempatan untuk memperkenalkan Seminari kepada umat, sekalian sharing panggilan dan mengajak remaja-remaja Semitau yang berminat untuk masuk seminari.
“ Masa untuk Tuhan diberikan yang jelek-jelek ?” Demikian kata Santo waktu membagikan pengalaman panggilan kepada umat di Semitau. Umat tampak begitu terkesan dengan kami yang berada di depan mereka. Di akhir pembicaraan kami, umat ada yang meminta kami menyanyikan kembali lagu ‘Persembahan Hidup’. Kami menyanyikan kembali lagu itu, khusus untuk umat di Semitau 
Di luar gereja, kami banyak mendapat sambutan dari umat. Dukungan, doa, salam hangat dari umat, sungguh memberikan motivasi dan semangat bagi kami untuk tetap maju.
Sepulang dari gereja, kami tidak langsung pulang ke pastoran. Kami berkunjung ke rumah teman kami, Ella, yang kebetulan tinggalnya tidak jauh dari gereja. Di situlah beberapa dari kami baru merasakan enaknya kerupuk basah (makanan khas Kapuas Hulu). Setelah makan siang, kami menjemput teman-teman kami yang ada di Sejiram, karena mereka juga ingin melihat Semitau. Dalam perjalanan ke Semitau, kami singgah di kampung Kenerak, tempat teman kami, Ursula. Dari situ, kami jalan lagi ke Semitau yang paling ujung, ke tempat Pak Utis, tempat di mana teman kami, Simon, yang pada waktu dia SMP, tinggal di sana.
Hari sudah mulai gelap. Kami harus siap-siap untuk pulang lagi ke Sintang. Akhirnya, dari Semitau kami berangkat jam 7 malam. Sampai Sejiram, kami istirahat sebentar. Kemudian berangkat lagi jam 9 menuju Sintang. Tiba di Sintang jam setengah 1 dini hari. Lelah sekali rasanya. Tapi sungguh menjadi pengalaman yang berharga buat kami.



Readmore